Monday, April 18, 2011

Bisakah Pria Tertular Bakteri dalam Vagina?

img
Ilustrasi (Foto: d.ymig)
Jakarta, Pertumbuhan bakteri normal dalam vagina yang berlebihan dapat menimbulkan gejala-gejala yang menjengkelkan pada wanita, terutama yang sudah menikah. Bisakah bakteri dalam vagina menular ke pria saat hubungan intim?

Ada beberapa jenis bakteri yang memang secara alami hidup di vagina dan dapat tumbuh berlebihan. Pertumbuhan berlebih dari bakteri normal dalam vagina itu disebut bakterial vaginosis. Gejala bakterial vaginosis antara lain vagina mengeluarkan cairan, iritasi dan berbau.

Beberapa faktor telah diidentifikasi dapat meningkatkan peluang terjadinya bakterial vaginosis, seperti berhubungan dengan banyak pria, merokok, pola makan tak sehat, kelelahan, menggunakan bahan kimia (cairan pembersih), atau obat-obatan tertentu.

Nah, yang sering menjadi pertanyaan adalah bila seorang wanita mengalami bakterial vaginosis dan aktif melakukan hubungan seksual, apakah pasangannya atau si pria dapat tertular bakteri yang berlebihan tumbuh vagina?

Seperti dilansir dari Ehow, Senin (21/6/2010), secara teknis, bakterial vaginosis bukanlah penyakit menular seksual (PMS). Tapi banyak wanita yang mengklaim sering mengalami gejala berulang dari bakterial vaginosis setelah melakukan hubungan seksual.

Pada dasarnya, pria tidak dapat tertular bakterial vaginosis karena tidak mempunyai vagina. Namun, bakteri yang menyebabkan bakterial vaginosis dapat ditularkan ke orang lain melalui kontak seksual dengan perantara pria.

Pria dapat membawa bakteri berbahaya penyebab bakterial vaginosis dalam uretra melalui transmisi seksual. Bakteri ini bisa kembali menginfeksi si wanita tersebut atau wanita lain melalui perantara pria. Jadi, meskipun pria tidak bisa tertular, tapi pria sangat berperan dalam penularan serta usaha menghambat dan menyingkirkan bakterial vaginosis.

Itulah sebabnya, ketika seorang wanita didiagnosis dengan bakterial vaginosis, maka ia dan pasangannya harus mencari pengobatan secara bersama.

Meskipun penyakit ini bukanlah PMS dan cenderung tidak berbahaya, ada baiknya melakukan pencegahan dengan cara-cara seperti dilansir dari NYC, yaitu:
  1. Selalu menggunakan kondom
  2. Tidak berhubungan dengan banyak dan berganti-ganti pasangan
  3. Hindari alkohol dan obat-obatan ketika berhubungan seksual

No comments:

Post a Comment