Monday, April 18, 2011

Jenis Orgasme yang Tidak Diinginkan

img
Foto: thinkstock
Jakarta, Orang dewasa yang menikmati hubungan seks tentu selalu mendambakan orgasme yang hebat. Lain ceritanya jika orgasme itu terjadi pada saat-saat yang tidak semestinya, sebab bukannya menyenangkan melainkan justru sangat memalukan.

Dikutip dari Sexuality, Senin (6/9/2010), beberapa jenis orgasme yang kemunculannya tidak pernah diharapkan adalah sebagai berikut.

Orgasme spontanMeski sangat jarang, obat antidepresan terutama golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI) dilaporkan dapat menyebabkan efek samping berupa orgasme spontan. Tidak butuh rangsangan seksual untuk jenis orgasme seperti ini, bahkan bisa terjadi begitu saja ketika sedang menguap.

Mengapa orgasme seperti ini tidak dikehendaki? Bayangkan saja betapa tidak enaknya jika sedang berada di tempat umum, lalu tiba-tiba jantung berdesir hingga membuat bulu kuduk merinding atau mungkin disertai ejakulasi.

Orgasme saat tidurAda 2 jenis orgasme yang bisa terjadi saat tidur, pertama adalah mimpi basah yang sering dialami oleh pria yang sudah mengalami pubertas dan belum mengenal masturbasi. Orgasme ini agak merepotkan karena mengharuskan seorang pria untuk mengganti sprei dan celana setelah mengalaminya.

Sementara itu, jenis orgasme saat tidur yang kedua sama sekali tidak terkait dengan fantasi erotis seperti pada mimpi basah. Biasanya disebabkan oleh gangguan saraf dan kejiwaan, atau gangguan tidur seperti seksomnia.

Orgasme saat menyusui dan melahirkanPada tahun 2000, sebuah penelitian di Amerika mengungkap bahwa 40,5 persen wanita pernah mengalami rangsangan seksual pada payudara saat sedang menyusui. Rangsangan tersebut bukan dipicu oleh fantasi negatif, melainkan dampak dari aktivitas oksitosin, hormon yang memicu keluarnya ASI.

Hormon yang sama juga berperan dalam kontraksi uterus saat orgasme maupun saat melahirkan. Oleh karena itu, beberapa perempuan dilaporkan dapat mencapai orgasme maupun sekedar merasa rileks dan terpuaskan saat melahirkan.

Orgasme akibat stimulasi sarafPada tahun 1998, dokter saraf asal California, Stuart Meloy menemukan metode yang sangat ampuh untuk meredakan nyeri. Cara kerjanya adalah dengan memberi aliran listrik pada saraf di sekitar tulang belakang.

Meski efektif, cara ini ternyata menimbulkan efek samping berupa orgasme pada beberapa peserta uji coba. Oleh karena itu, metode yang sama akhirnya dikembangkan juga untuk mengatasi gangguan seksual meski hingga saat ini belum dilaporkan sukses.

No comments:

Post a Comment